Selasa, 19 Januari 2016

Pariwisata Banyuwangi menuju Spanyol (4)


Perjalanan dari Jakarta menuju Spanyol menggunakan penerbangan Qatar Airways yang tahun lalu menyabet penghargaan Skytrax sebagai penerbangan terbaik dunia. Tidak seperti penerbangan lain, ketepatan waktunya memang boleh dibilang bukan main, sama sekali tidak main-main.

Mengikuti jadwal terbang pukul 00.25, para penumpang sudah mulai masuk pesawat sejam sebelumnya. Pesawat Dreamliner buatan Boeing terbaru itu, sudah mulai meninggalkan tempat menuju landasan pacu, sebelum pukul 00.25 dan 00.25 benar-benar sudah takeoff meninggalkan daratan. Ketepatan waktunya perlu diacungi jempol. Tidak heran dari 259 tempat duduk, cuma satu tempat duduk yang tidak terisi.

Yang tidak kalah menarik adalah bagaimana Qatar Airways menyajikan tata cara prosedur keselamatan dalam penerbangan. Cara standar penerbangan lain, menggunakan awak pesawat untuk memeragakan segala prosedurnya. Mula-mula arahan untuk meletakkan segala barang pada tempatnya. Kalau tekanan dalam kabin turun akan ada masker yang keluar dari tempat di atas kepala penumpang. Andai pesawat terjatuh, penumpang paling depan harus memeluk dengkul, dan yang di belakangnya harus melindungi kepala. Andai pesawat mendarat darurat di air, semua barang harus ditinggal dan turun melalui tangga darurat berupa tangga balon udara.

Ada pula penerbangan yang menggunakan peragaan melalui video monitor di belakang masing-masing kursi, dengan pendekatan yang formal. Hanya memindahkan praktik langsung oleh awak pesawat dengan video. Qatar melakukannya dengan berbeda dan menarik.

Sebagai perusahaan yang menyeponsori salah satu klub sepakbola terbaik di dunia, yaitu Barcelona, Qatar menggunakan para pemain Barca untuk menjadi bagian dari prosedur keselamatan. Dan idiom-idiom lapangan sepakbola yang dikombinasikan dengan prosedur keselamatan. Ada Pelatih yang merapikan sepatu pada tempatnya, ada Messi yang menangkap bola yang dilempar saat dia duduk di atas meja.

Tekanan udara yang turun dalam kabin dan menyebabkan keluarnya masker oksigen, diperagakan saat para penggemar, terutama ibu-ibu dan remaja putri lainnya, seakan kehabisan nafas saat menyambut keluarnya Pique yang ganteng.

Peluit pada baju pelampung, ditiup oleh salah satu penonton di tribun yang menggunakan baju pelampung, menyebabkan Suarez berhenti menggocek bola. Para penumpang duduk di kursi pesawat berjejer di tengah lapangan (seperti saat pemain lawan melakukan pagar betis karena ada tendangan bebas) melakukan gerakan menunduk dan memegangi lututnya, saat Neymar melakukan tendangan bebas dan bola melewati atas kepala menuju gawang lawan dan gol.

Dibandingkan penerbangan lain, saya pikir ini prosedur keselamatan yang paling menarik.

Singkatnya, rombongan tim Pariwisata Indonesia, sampai di bandara Madrid sekitar pukul 14.00 waktu setempat. Saat menunggu kopor di karusel, bertemu rombongan kementrian Pariwisata yang lain, termasuk tiga orang dari Banyuwangi yang akan menampilkan BEC. Acara di Madrid ini termasuk ada acara pameran wisata.
 
 

Bis jemputan sudah menunggu, dan kami menuju hotel Tryp, yang mempunyai gimmick jualan: Madrid: This is my Tryp. Plesetan dari trip yang berarti perjalanan. Sepanjang jalan menuju hotel, terlihat pohon-pohon yang meranggas kehilangan daun karena sudah musim dingin. Temperatur menunjukkan angka 6 derajat Celcius.
 

Sampai hotel, setelah mendapat jatah kamar, saya dan Pak Bram, dapat istirahat sebentar kira-kira dua jam. Setelah itu, makan malam dipercepat pukul 17.30 dan dilanjutkan dengan koordinasi terakhir soal presentasi yang akan dilakukan esok hari.

Tim bekerja sampai pukul 23.00 lebih. Saya dan Pak Bram, masih meneruskan revisi materi yang akan disampaikan besok dalam kamar.  Besok hari Senin merupakan hari yang sangat menegangkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar