Jumat, 22 Januari 2016

Banyuwangi menuju Spanyol (Indonesia, juara dunia)

Siang hari sebelum acara malam penganugerahan juara, rombongan Indonesia diajak mengunjungi pameran wisata dunia FITUR di Ifema Madrid. Setelah mendaftar untuk mendapatkan badge, kami segera menuju Paviliun Indonesia.
   Di bagian informasi, dekat pintu masuk, saya mendapatkan majalah Fitur daily 1, yaitu sebuah majalah khusus yang diterbitkan panitia pameran untuk menunjang pameran. Sebuah foto yang tidak asing lagi, menghias halaman depannya. Siapa lagi kalau bukan orang Panderejo, Banyuwangi, menteri Pariwisata Arif Yahya. Siapa tidak ikut bangga melihat orang Banyuwangi yang mendunia.
   Setelah sampai ke paviliun Indonesia yang menampilkan banyak destinasi wisata, saya melihat kerumunan orang-orang yang ingin berfoto. Ah...ada tiga utusan dari Banyuwangi yang membawa konsep busana pernikahan versi BEC. Paviliun Indonesia menjadi sangat meriah dengan adanya tiga orang yang menampilkan busana yang begitu semarak dan penuh dengan ornamen yang indah.
   Sorenya, kami balik ke hotel untuk ganti baju dan langsung balik lagi ke tempat pameran, karena Gala dinernya dilaksanakan di sebelah tempat pameran. Panitia sebelumnya menginformasikan agar para finalis, berkumpul lebih awal karena ada briefing. Saat itu saya tanyakan, apakah nantinya akan ada pidato kemenangan? Dijawab kemungkinan besar tidak, hanya sekedar foto bersama.
   Gala diner di sebuah ruangan mirip ballroom dengan lebih dari 40 meja. Dari segi penempatan, sebenarnya saya sudah agak ragu. Tim dari Indonesia, Puerto Riko, Nepal, Kamboja, berada agak di belakang. Bersebelahan dengan Tim Indonesia lainnya Garuda Coca Cola dan Yayasan Karang Lestari Bali di meja sebelah.
   Sementara utusan Kenya, yang merupakan saingan Banyuwangi, berada di dekat panggung. Biasanya panitia mengatur, pemenang berada di dekat panggung, supaya saat diumumkan mereka lebih cepat untuk naik ke panggung.
   Ternyata saat diumumkan, Banyuwangilah juaranya. Pak Bramuda, langsung maju ke depan pentas. Cara membacakan pengumumannya, memang agak aneh. Juara satu disebut lebih dahulu, kemudian runner up pertama dan runner up kedua. Untung untuk kategori lainnya, dibaca dengan benar, dari yang buncit menuju juara pertama.
   Dalam pidato kemenangan yang mendadak dan tanpa persiapan, Pak Bram mengucapkan terimakasih kepada Pak Anas, Kementrian Pariwisata dan "Welcome to Indonesia, Wonderful Indonesia."
   Berikut press release yang dikeluarkan panitia:
Sebuah kabar menggembirakan, Indonesia diwakili Banyuwangi berhasil meraih predikat Juara Dunia dalam ajang United Nations World Tourism Organization (UNWTO) Awards for Excellence and Innovation in Tourism ke-12. Banyuwangi keluar sebagai "The Winner of Re-Inventing Government in Tourism" dalam kategori UNWTO Awards for Innovation in Public Policy Governance” atau "Inovasi Kebijakan Publik dan Tata Kelola Pemerintahan".

Ajang internasional bergengsi yang diselenggarakan sejak 18 Januari 2016 tersebut merupakan penghargaan inovasi di sektor pariwisata yang diselenggarakan oleh Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang membidangi sektor Pariwisata dunia, yaitu UNWTO.

Banyuwangi menjadi pemenang setelah bersaing ketat dengan 3 negara lainnya dalam kategori yang sama yakni Kenya, Kolombia dan Puerto Rico. Indonesia menjadi satu-satunya negara dengan tiga nominasi sekaligus bersaing dengan 109 proyek lainnya yang digagas oleh berbagai negara, yaitu: Kolombia, Kenya, Puerto Rico, Lithuania, Spanyol, Swiss, Kamboja, Nepal, Afrika Selatan, Kroasia, dan Korea Selatan.

Banyuwangi sukses mempresentasikan tema besar strategi pengembangan pariwisata berkelanjutan pada 18 Januari 2016 dalam event 12th UNWTO Awards Forum di Madrid, Spanyol. Program yang digadang Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, tersebut memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (ICT) di bidang pariwisata.

Selain itu Banyuwangi juga memaparkan bagaimana daerahnya mengidentifikasi potensi wisata yang dimilikinya, menjaga kearifan lokalnya, hingga pengembangan pariwisata bersama stakeholder. Khusus yang menjadikan faktor penentu perkembangan pariwisata Banyuwangi adalah dicanangkannya program ekoturisme yang berpatokan pada dua hal, yaitu budaya dan keindahan alam.

Capaian Banyuwangi juara dalam 12th UNWTO Award menjadi hal istimewa mengingat sejak 2003 atau sejak awal bergulirnya ajang penghargaan tersebut, Indonesia tidak pernah sekalipun berhasil keluar sebagai juara. Indonesia menempatkan wakil di 3 kategori, 2 kategori menjadi The 1st Runner Up, dan menjadi juara 1. Dengan keberhasilan itu berhasil mengangkat pariwisata Indonesia dan semakin diakui dunia Internasional.

Selain Banyuwangi, dua wakil Indonesia turut menjadi finalis di dua kategori lain. Garuda Indonesia berhasil mendapatkan nomine "Innovation in Enterprises" dengan program "Bali Beach Clean Up", dan Yayasan Karang Lestari melalui program "Coral Reef Reborn" dalam katregori "Innovation in Non-Governmental Organizations".

Ajang United Nations World Tourism Organization (UNWTO) Awards for Excellence and Innovation in Tourism ke-12 memiliki 4 nominasi, yaitu: UNWTO Award for Innovation in Public Policy and Governance, UNWTO Award for Innovation in Enterprises, UNWTO Award for Innovation in Non-Governmental Organizations, dan UNWTO Award for Innovation in Research and Technology.

UNWTO sendiri adalah organisasi pariwisata dunia yang merupakan bagian dari PBB. UNWTO saat ini beranggotakan 157 negara, 6 anggota asosiasi, dan 480 anggota afiliasi dari sektor swasta, lembaga pendidikan, serta otoritas pariwisata. UNWTO menawarkan dukungan dalam memajukan pengetahuan tentang kebijakan pariwisata di seluruh dunia. Sebagai organisasi internasional terkemuka di bidang pariwisata, UNWTO bertugas mempromosikan pariwisata sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi, pembangunan yang inklusif dan kelestarian lingkungan.

Berikut rincian pemenang utama 12th UNWTO Award:

Inovasi kebijakan publik:
1. Indonesia (Pemkab Banyuwangi)
2. Medellin, Colombia.
3. Puerto Riko

Kategori NGO:
1. Nepal
2. Indonesia (Yayasan Karang Lestari, Pemuteran, Bali)
3. Kamboja

Kategori enterprises:
1. Lithuania
2. Indonesia (Garuda dan Coca Cola)
3. Switzerland

Release Indonesia.Travel

Tidak ada komentar:

Posting Komentar