Kamis, 09 Juni 2016


 
 
Isun Dhemen Bahasa Using #2 (Bahasa Jawa vs Bahasa Using)

Hambatan apa yang membuat bahasa Using terseok-seok di halaman rumahnya sendiri? Salah satunya adalah pengaruh bahasa luar: Jawa, Indonesia dan cara pandang masyarakat terhadap dirinya sendiri.
Soal kuatnya Bahasa Jawa, banyak orang Banyuwangi keturunan keluarga Jawa merasa Bahasa Using bukan bahasa yang mempunyai tingkat yang sama dengan bahasa Jawa. Hal ini terjadi karena mereka mengukur “baju” Using menggunakan ukuran Jawa. Seperti diketahui, bahasa Jawa menggunakan unggah-ungguh perbedaan pilihan kata berdasarkan kasta sosial orang. Sementara Bahasa Using lebih cenderung egaliter, tanpa membedakan kasta sosial seseorang. Meski sekarang ada besiki, versi “halus” bahasa Using yang tidak sampai 1000 kata.
   Pada saat diadakan pelatihan menulis untuk guru-guru Bahasa Using di Aula Pendidikan Nasional tahun 2015 lalu, seorang guru Bahasa Using mengatakan, dia tidak menyarankan anaknya berbahasa Using, karena seorang muridnya berkata padanya: “Pak Guru, nong cangkeme ana upane.” Memakai ukuran Bahasa Jawa, pak guru tersebut berkesimpulan muridnya kurang ajar. Karena cangkem merupakan kata yang terbilang “kasar” diucapkan oleh seorang murid terhadap gurunya. Kalau memakai ukuran Bahasa Jawa. Tapi tidak dengan ukuran Bahasa Using. Bisa dipahami, gegar lintas budaya (cross-cultural shocks) mengurangi kekuatan keberadaan Bahasa Using. Wajar, seperti dikutip Suparman Herusantosa dalam disertasinya “Bahasa Using di Kabupaten Banyuwangi” dari Ayatrohaedi, bahasa yang pemakainya lebih kecil akan dipengaruhi oleh bahasa yang lebih besar.
   Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, sebagai bahasa pengantar di sekolah, juga makin memojokkan posisi bahasa Using. Masih dalam disertasi Suparman, mengutip Mario Pei (1965:48), bahwa sejak bahasa nasional diberlakukan, bahasa daerah (dialek) akan terus mengecil.
Secara kodrat, kita memang tidak bisa mengerem perubahan. Paling tidak yang bisa dilakukan adalah mengerem kondisi tersebut. Memperlambat tergerusnya Bahasa Using adalah dengan lebih banyak menggunakan kosakata Using, daripada bahasa yang mempengaruhinya.
   Itulah salah satu ajakan yang muncul dalam buku Isun Dhemen Basa Using #2. Buku sebelumnya, Isun Dhemen Basa Using, lebih banyak menyajikann kata-kata benda. Sementara IDBU 2, menawarkan hal lain: lawan kata, cara penulisan dalam bahasa Using baku, kata-kata yang berakhiran suara yang sama (ini penting untuk pembelajar yang akan mencari kata-kata untuk basanan atau pantun, dalam Bahasa Using). Dan yang paling penting IDBU#2, menyajikan pilihan kosakata Using, daripada bahasa Jawa atau Indonesia.
   Apalagi, karena asal-usulnya yang sama, yaitu Bahasa Kawi, Bahasa Jawa dan Using, mempunyai banyak persamaan sekaligus perbedaan.

1.       Kata yang sama tetapi artinya berbeda:

Kata
Using
Jawa
Coret
korek api
Coret
Gendheng
Tuli
Gila
Gering
Kurus
Sakit
Jumputan
‘rengginang’
jenis motif batik
Kendi
Apa; mana; berapa
Cerek dari tanah liat
Kokoh
Kuah
makan nasi dan kuahnya dicampur
Lamuk
Berterbangan ditiup angin
Nyamuk
Luput
Salah
Meleset
Mbok
kakak perempuan
Ibu
Saba
pisang kepok
Mengunjungi
Sangar
masakan dengan kuah santan
Menyeramkan
Santhet
memikat dengan mantra
Sihir
Sawi
Singkong
sejenis sayur

2.       Ada juga kata yang mirip dengan arti yang sama

Using
Jawa
Arti Indonesia
 
 
 
Ambi
ambek
dengan; bersama
Amet
amek
Ambil
Anteni
enteni
Tunggu
Apuwa
apaa
Mengapa
Arep
ape
Akan
Bengen
biyen
Dulu
Cidhek
cedhak
Dekat
Ciut
sempit
Sempit
Deleh
dekek
Taruh

3. Masing-masing Bahasa Jawa dan Using mempunya kata yang berbeda
 

Sudah ada kata Using ini
Jangan pakai kata Jawa ini
Arti Indonesianya
 
 
 
Aran
Jeneng
Nama
Aron
Waras
Sembuh
Bangur
Aluwung
Lebih baik
Berak
Bengok
Jerit
Candhak
Cekel
Pegang
Canthuk
Uleg-uleg
Anak cobek
Capah
Delamakan
Telapak
Cetholan/gerunggung
Rengginang
‘rengginang’
Cumpu
Ndilalah
Ternyata (tidak seperti yang diharap)
Cumpune
Tibake
Ternyata
Curung
tundun
Tandan
Dhemenane
Senengane
Kesukaannya
Dhogolan
Ote-ote
Bertelanjang dada
Dhingklik
jinjit
Jinjit
Elom
Luwe
Lapar
Enget
Iling
Ingat
 

Kata-kata di atas, adalah sebagian yang diambil dari buku Isun Dhemen Basa Using #2. Pengalaman mengedit cerpen berbahasa Using hasil Lomba selama empat tahun terakhir, banyak sekali penulis yang menggunakan Bahasa Jawa atau Indonesia, meski sudah tersedia Bahasa Usingnya. Entah karena kemalasan mencari atau memang tidak tahu. Yang jelas kalau kita ingin Bahasa Using lebih tegak berdiri, gunakan bahasa Using selama ada istilahnya. Dan Jangan gunakan kata dari bahasa yang lain.
iwandear@gmail.com

Buku-buku berbahasa Using, termasuk Isun Dhemen Basa Using 2, bisa didapatkan di toko buku Timur Bersaudara, Jl. Jenderal Sudirman, dekat Perliman, atau Ruang Pamer Disperindagtam, Jl. A. Yani, sebelah selatan TMP. Atau untuk yang luar kota, bisa order ke: basausing@gmail.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar