Paguyuban Sengker Kuwung Belambangan (SKB) tanggal 7 Juli
2016 melaksanakan penandatanganan Nota Kesepakatan dengan tiga seniman
Banyuwangi: Andang CY, Bs Noerdian dan Machfud Hr (almarhum, yang diwakili oleh
ahli warisnya) perihal penerbitan lagu-lagu mereka.
“Pak Andang mengaku prihatin dengan perkembangan lagu-lagu
Banyuwangi sekarang ini sehingga beliau sangat ingin mengenalkan lagu-lagu
Banyuwangi klasik yang mempunyai lirik yang mendidik, yang penuh semangat dan
santun kepada anak-anak sekolah. Itu sebabnya Pak Andang sangat berharap
penerbitan ini bisa terlaksana dan dibagikan secara gratis ke sekolah-sekolah
di seluruh wilayah Kabupaten banyuwangi,” jelas Ketua SKB Antariksawan Jusuf.
Sebenarnya, lagu-lagu tersebut tadinya sudah berada di
tangan sebuah penerbit di Surabaya sejak tahun 2013, tapi tidak kunjung
terwujud. Kemudian Pak Andang meminta SKB untuk mengambil alih hak naskahnya
dari penerbit tersebut untuk diterbitkan sendiri.
Selain not angka, buku yang memuat kumpulan lagu-lagu klasik
tersebut dilengkapi pula dengan not balok. Diharapkan buku tersebut bisa
disertai dengan rekaman lagu-lagunya. Mimpi Pak Andang, kalau ada CD rekaman
lagu-lagunya, bisa diputar saat jam istirahat sekolah, sehingga lagu-lagu
tersebut makin akrab di telinga anak-anak sekolah di Banyuwangi.
Lagu-lagu “Trio Mabasan”, begitu mereka menyebut grupnya,
sering dijadikan lagu-lagu pilihan dalam lomba paduan suara tingkat nasional
bahkan sampai tingkat dunia. Itulah sebabnya, sungguh amat disayangkan jika
anak-anak sekolah di Banyuwangi sendiri
kurang mengenalnya.
Jumlah buku yang akan dibagian secara gratis sebanyak 1.400
eksemplar, yang mana jumlah tersebut sudah menjangkau seluruh sekolah yang ada
di Kabupaten Banyuwangi, mulai tingkat SD, SMP, SMK dan SM
“SKB merupakan sebuah organisasi non-profit yang tidak
menggunakan dana APBD dalam kegiatannya. Semua pendanaan kegiatan SKB dilakukan
secara mandiri dan atau gotong-royong dengan para simpatisan, utamanya para
perantau asal Banyuwangi. Untuk kegiatan yang diperkirakan menelan biaya
seratus jutaan ini, SKB akan mencarikan dana kepada pribadi-pribadi atau
lembaga-lembaga yang bersedia ikut mendukung kegiatan ini,” jawab Antariksawan.
Diharapkan, tahun ini buku serta CD sudah dapat dihibahkan
ke sekolah-sekolah di Kabupaten Banyuwangi.
SKB sudah dua kali melakukan kegiatan hibah buku-buku berbahasa Using untuk
sekolah-sekolah di Banyuwangi, bekerjasama dengan Ikawangi Jabodetabek, juga
dengan organisasi alumni angkatan Damar ’84. Sampai saat ini ada 12 judul buku
berbahasa Using dan satu seri kartu permainan Kuartet tentang Banyuwangi yang
telah diluncurkan oleh SKB. Selain menerbitkan buku, SKB juga beberapa kali
mengadakan pelatihan menulis dan mengadakan lomba mengarang cerita pendek
berbahasa Using setiap tahun, yang hasilnya diterbitkan dalam sebuah buku.
Mudah-mudahan dengan kegiatan-kegiatan semacam ini, bisa
pula menumbuhkan geliat komunitas-komunitas lain untuk melakukan kegiatan
serupa. Sehingga pelestarian semua kekayaan budaya bisa dilakukan dengan lebih
baik, bersama-sama dan berkesinambungan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar