Kamis, 16 Februari 2017

Lomba Ngeja dan Masa Depan Bahasa Using


 

Lomba Ngeja Bahasa Using pertama kali akan diadakan tanggal 19 Februari 2017. Terlihat seperti hal sepele, Lomba ini, bisa jadi akan berfungsi sebagai salah satu tonggak untuk meningkatkan kemampuan menulis dalam Bahasa Using dan sebagai pertahanan bahasa Using ke depan.

   Lomba akan dilaksanakan setiap Hari Minggu pukul 10 pagi di studio Radio Blambangan 88.1 FM Banyuwangi.

   Tiga orang peserta setiap minggunya akan bertanding. Setiap pemenang mingguan, akan bertanding pada minggu keempat pada babak semifinal. Dan tiga pemenang bulanan pada babak semifinal, akan bertanding pada minggu ke-13 tanggal 14 Mei 2017. Di situlah akan lahir juara 1, 2, 3.

   Melihat kedudukan bahasa Using yang semakin hari semakin terdesak, tercermin dalam perilaku penuturnya yang cenderung menggunakan bahasa yang lebih dominan (Jawa dan  Indonesia), perlu banyak pendekatan-pendekatan yang harus dilakukan untuk mempertahankannya. Misalnya, memperkaya kegiatan kebahasaan di luar ruang kelas, khususnya kegiatan tulis. Memberi lebih banyak kesempatan murid-murid menemukan penggunaan bahasa di luar kelas. Misalnya, ada program radio, ada majalah, ada karya sastra dll. Dengan kuatnya bahasa tulis, bahasa Using akan lebih tegak, lebih kuat menghadapi serbuan bahasa dominan.

   Saat ini kegiatan tulis menulis, baru sebatas lomba mengarang cerpen yang setiap tahun diadakan oleh Paguyuban Sengker Kuwung Belambangan (SKB), yang hasilnya dibukukan, penulisan cerpen di media massa (mingguan Bisnis Banyuwangi), serta penulisan periodikal maupun buku-buku lainnya, yang jumlahnya masih terbatas.

   Lomba Ngeja ini diharapkan nantinya akan membantu membangun dasar yang kuat bagi generasi Using di masa mendatang untuk mengakrabi kaidah tulis menulis yang sudah ada dan mengimplementasikannya dalam bentuk karya tulis.

   Memang, bentuk nguri-nguri dalam bentuk lisan, misalnya lomba mendongeng, lomba celathu, dan lomba sejenis tidak kalah penting. Namun, hanya dengan karya tulis, sastra Using bisa dikenal orang luar dan semakin mendudukkan kekuatan bahasa Using sebagai sebuah bahasa tersendiri.

   Contohnya, saat ini karya-karya tulis berbahasa Using, sedang dinilai oleh Yayasan Kebudayaan Rancage, sebuah lembaga yang mengapresiasi kegiatan menghidupkan bahasa lokal, dengan memberi penghargaan. Misalnya bahasa Sunda, Jawa, Bali, Batak dan Lampung. Tahun ini panitia masih menimbang apakah karya sastra Using, dinilai sebagai karya bahasa yang berdiri sendiri atau bagian dari Bahasa Jawa. (Cek buku-buku yang masuk di panitia Rancage di akun facebooknya: Yayasan Kebudayaan Rancage).

   Tanpa karya yang terbit secara konsisten dalam tiga tahun terakhir, Rancage tak akan melirik sastra yang berkembang di satu daerah tertentu. Tidak cukup hanya berkoar-koar bahwa kita ini punya bahasa yang berdiri sendiri, tanpa membuktikan dengan adanya karya. Lelah sudah kita berdebat apakah bahasa Using dialek atau bukan dari bahasa Jawa. Yang penting kita buktikan dengan karya, bahwa bahasa Using mempunyai kosakata dalam karya yang berbeda dengan bahasa Jawa.

   Lomba Ngeja Basa Using, tentu akan menjadi dasar untuk anak-anak Using menuliskan karya-karyanya dalam bahasa Using. Mereka akan diajari untuk menulis dengan ejaan yang benar, yang sudah mereka pelajari di sekolah. Mereka akan mengenali bagaimana menuliskan kata-kata dengan ejaan yang baku. Kesalahan-kesalahan apa yang sering timbul, yang sering mereka lakukan, sehingga mereka dapat memberi koreksi kesalahan tersebut lewat Lomba ini.

   Teknisnya, mereka akan dibacakan sebuah kata, dan mereka harus menuliskan, menirukan ucapannya, dan kemudian mengejanya. “Semaure Kudu Bener”, itu tagline Lomba tersebut. Karena peserta memang harus menjawab dengan benar, tidak asal buka mulut.

   Untuk anda-anda yang belum pernah secara formal belajar mengeja bahasa Using, inilah kesempatan untuk mempelajari ejaan yang baku dan benar. Sehingga ke depan, anda tidak lagi keliru menulis. Dan sekaligus, ujian, apakah anda lebih pintar dari anak SD, atau anda harus belajar dari mereka.

 

iwandear@gmail.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar