Bulan Juni 2016 mendatang, sebuah upaya pelestarian bahasa
Using melalui penulisan buku akan mencapai tahun ketiganya. Bertempat di
Pelinggihan Dinas Pariwisata tiga tahun lalu, sebuah novel dwi bahasa Using-Indonesia
berjudul Nawi BKL Inah diluncurkan. Novel yang diterbitkan oleh Republika
Penerbit itu merupakan tonggak kecil yang mengawali penerbitan buku-buku lain
berbahasa Using maupun buku dwi bahasa sebagai bagian dari gerakan
“menghidupkan” bahasa tulis Using di kalangan masyarakat Banyuwangi, pemilik
bahasa tersebut.
Bahasa Using yang sebenarnya
sudah diperkenalkan sebagai muatan lokal di sekolah dasar tahun 1997. Sejak
diundangkan lewat Perda No. 5 tahun 2005, ia semakin mendapat amunisi untuk
bergerak ke depan. Sayangnya Perda tersebut juga tidak memicu tumbuhnya karya
tulis berbahasa Using. Layaknya bahasa daerah kecil lainnya, bahasa Using lebih
berkembang sebagai bahasa lisan, seperti dalam lagu-lagu daerah. (Menurut
Ferguson yang dikutip Soepomo dalam disertasi Suparman Herusantosa di
Universitas Indonesia berjudul Bahasa Using di Kabupaten Banyuwangi (1987), “Bahasa
Daerah Kecil” yaitu bahasa yang prestasinya rendah, tidak mempunyai tradisi
sastra, tidak memiliki kodifikasi dan penguasaannya hanya melalui keluarga dan
masyarakat dalam situasi tidak formal. Bahasa Daerah Kecil adalah bahasa yang
digunakan oleh kurang dari satu juta penduduk.)
Kalaupun ada karya tulis sebatas kumpulan puisi yang tidak
beredar luas.
Pada mulanya, buku berbahasa Using diawali dengan diterbitkannya Kamus Bahasa Daerah Using-Indonesia
yang diluncurkan tahun 2002, ditulis oleh almarhum Hasan Ali. Belakangan
penulis yang sama mengeluarkan Pedoman
Umum Ejaan Bahasa Using (2006 ) dan Tata
Bahasa Baku Bahasa Using (2006). Sebagai materi pembahasan bahasa, dua buku
terakhir ini berpengantar bahasa Indonesia.
Setelahnya, terbit pula karya tulis berbahasa Using yang sifatnya
sebagai buku pengayaan bacaan sekolah berupa Dongeng (Cerita Rakyat Banyuwangi) tahun 2002, karya keroyokan seniman
budayawan Banyuwangi dan Unen-unen Basa
Using (2003)karya maestro pengarang lagu Banyuwangi Andang CY. Dengan
diajarkannya bahasa Using di sekolah, lantas belakangan muncul buku pelajaran
dengan wujudnya tiga jilid buku pelajaran sekolah SD, Lancar Basa Using (2005) dan tiga jilid buku SMP Paseh Basa Using (2005).
Tahun 2005, sastrawan Abdullah Fauzi atau yang dikenal
sebagai Kang Ujik, menulis novelet Pereng
Puthuk Giri. Inilah karya sastra prosa berbahasa Using pertama yang pernah
diterbitkan. Pegiat budaya sekaligus professor dari Universitas Jember, almarhum
Prof. Ayu Sutarto bersama Marwoto dan Heru SP Saputra, tahun 2013 menerbitkan
buku cerita anak-anak tiga bahasa Using, Indonesia dan Inggris, berjudul: Mutiara yang Tersisa III, Kearifan Lokal
Dalam Cerita Rakyat Using.
Sementara majalah Seblang
yang diterbitkan oleh Dewan Kesenian Blambangan tidak pernah lagi terlihat
kelebatnya. Justru Balai Bahasa Jawa Timur di Surabaya yang masih rutin
menerbitkan majalah Lontar Using,
meski hanya dua kali dalam setahun. Tetapi majalah ini satu-satunya yang ikut
menjaga eksistensi bahasa tulis Using dalam sebuah penerbitan periodikal.
Bulan Juni 2013, Nawi
BKL Inah diterbitkan dan diberi pengantar oleh sastrawan Seno Gumira
Ajidarma, ditulis menggunakan bahasa Using dengan kaidah yang tidak mengikuti
kaidah baku penulisan bahasa. Dalam pengantarnya, penulisnya menyadari
sepenuhnya format penulisan yang tidak sesuai dengan tata bahasa baku seperti
yang sudah diajarkan di sekolah-sekolah, meski dengan resiko, novel tersebut
tidak bisa direkomendasikan untuk bacaan anak sekolah.
Nawi BKL Inah merupakan sebuah prosa liris dengan susunan
yang terikat pada jumlah baris dan persamaan bunyi pada akhir barisnya. Sebagai
sesuatu yang baru dalam penulisan karya sastra berbahasa Using, novel ini setiap
tahun menjadi kajian skripsi sarjana:
1.
Trin Meilasari dari Universitas Negeri Surabaya
dengan skripsi berjudul: PAMILIHE TEMBUNG LANN LELEWANE BASA SAJRONE LIRIK
CARITA BASA USING NAWI BKL INAH ANGGITANE ANTARIKSAWAN JUSUF LAN HANI Z. NOOR (2014)
2.
Maulana Affandi dari Fakultas Sastra Universitas
Jember dengan skripsi berjudul: NOVEL NAWI BKL INAH KARYA ANTARIKSAWAN JUSUF
DAN HANI Z. NOOR: KAJIAN HUMANIORA (2015)
3.
Dayu Roshinta P.S. dari Universitas Muhammadiyah
Malang dengan judul: ANALISIS DIKSI DALAM PROSA LIRIK NAWI BKL INAH BAHASA
USING KARYA ANTARIKSAWAN JUSUF (2016)
Pada saat peluncurannya, penulis juga mengadakan lomba
mengarang cerita pendek berbahasa Using sebagai usaha untuk mengajak masyarakat
lebih terlibat penulisan karya tulis berbahasa Using. Pada akhir tahun itu
juga, hasil karya pemenang dan karya bagus lainnya, dibukukan dalam sebuah buku
kumpulan cerita pendek berjudul Kembang Ronce 2013. Dan pada tahun-tahun
setelahnya, lomba tersebut menjadi bagian tak terpisahkan dari usaha
pelestarian bahasa Using. Sehingga terbit juga buku kumpulan cerpen hasil
lomba: Kembang Ronce 2014, Kembang Ronce 2015.
Pada akhir tahun itu
juga terbit buku: Isun Dhemen Basa Using
(2013), yang berisi berbagai informasi kata benda, nama-nama binatang,
kata-kata yang berhubungan dengan agama, ritual dsb. Buku tersebut menjadi
rujukan siswa dan guru sekolah dalam proses belajar mengajar. Memenuhi
permintaan yang tinggi, buku tersebut mengalami cetakan kedua tahun 2015 dan
bahkan menyusul seri keduanya Isun
Dhemen Basa Using 2, bulan Mei 2016.
Sejak penerbitan buku Isun
Dhemen Basa Using dan Kembang Ronce
2013, seluruh penerbitan buku-buku tersebut menggunakan kaidah bahasa
sesuai aturan yang diajarkan di sekolah. Sehingga sebagian buku seperti buku
cerita serial anak-anak Markas Ketelon
(2014) dan Kembang Ronce 2014 dapat
dibagikan ke sekolah-sekolah dalam sebuah acara Hibah Buku, kerjasama antara
Ikawangi Jabodetabek dan SKB serta Dinas Pendidikan Banyuwangi. Buku lain yang terbit adalah Nggesahaken Seni lan Sastra Banyuwangi
yang merupakan buku dwi bahasa Using-Indonesia, kumpulan artikel berbagai topik
seputar seni dan sastra Banyuwangi. Kontributor untuk buku ini antara lain Dwi
Pranoto, Eko Budi Setianto, Hasan Basri, Hasan Sentot, Moh. Syaiful dan Mas
Robin.
Tahun 2015, merupakan tahun yang cukup produktif untuk
penerbitan buku-buku berbahasa Using. Selain mencetak kembali Isun Dhemen Basa
Using, ada juga kumpulan artikel berbahasa Using, Indonesia dan Inggris: Enam Mata Tentang Banyuwangi yang
ditulis oleh Hasnan Singodimayan, Hasan Basri dan Antariksawan Jusuf. Lantas
menyusul kumpulan cerpen yang ditulis oleh Moh. Syaiful dan Nur Holipah Jala
Sutra. Lantas ada pula buku panduan menulis dalam bahasa Using, Nganggit Nganggo Basa Using dan novel
dwi bahasa Using-Indonesia Niti Negari
Bala Abangan yang ditulis oleh budayawan produktif Banyuwangi Hasnan
Singodimayan. Tahun 2015, ditutup dengan diluncurkannya dua buah buku Kembang
Ronce 2015 dan Balambangan 1771,
kumpulan cerpen seputar perjuangan rakyat Blambangan melawan penjajah Belanda. Selain
buku, diterbitkan pula sebuah permainan anak-anak kuarter dengan tema seputar
kekayaan budaya, adat, geografi, flora dan fauna Banyuwangi.
Tahun 2016 diawali dengan terbitnya buku Isun Dhemen Basa Using 2 yang
peluncurannya bulan Mei dilaksanakan bersamaan dengan pengumuman lomba
Mengarang Menggunakan Bahasa Using.
Mudah-mudahan, usaha pelestarian bahasa Using makin maju di
masa mendatang.
Antariksawan Jusuf
penulis bahasa Using dan Ketua Paguyuban Sengker Kuwung
Belambangan (SKB)
antariksawanjusuf.blogspot.com
Assalamu alaikum.. pak saya mau pesan buku lokal banyuwangi bisa minta no hp nya pak..
BalasHapus